Pemerintah DKI “lalai hadir” mengamankan PPDB online 2016 - Kajian Pemerintahan

Monday, June 20, 2016

Pemerintah DKI “lalai hadir” mengamankan PPDB online 2016



Menarik menyimak Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online SMA DKI Jakarta tahun ini. Setelah pengumuman kelulusan SMP beberapa waktu yang lalu, para alumni SMP tersebut bersama orang tua sibuk mengurus pendaftaran PPDB secara online. Rasa cemas dan khawatir menghantui mereka yang nilainya sedang-sedang saja. Rasa cemas tersebut tidak hanya dialami oleh sang anak tetapi juga dialami oleh orang tuanya terutama para Ibu.
Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan menetapkan prosedur pendaftaran PPDB secara online dan hal tersebut  sudah dilaksanakan beberapa tahun terakhir ini. Prosedur awal dari PPDB online adalah Pendaftaran Akun Dan Verifikasi, Kemudian Pemilihan Sekolah, Pengumuman dan Lapor Diri. Pendaftaran dibagi atas 3 tahap. Tahap Pertama adalah Umum, Tahap Kedua Lokal dan Tahap Ketiga PPDB.
Para orang tua menyadari betapa pentingnya proses pendaftaran PPDB online ini sehingga tidak sedikit diantara mereka yang izin atau cuti dari pekerjaannya. Mayoritas yang izin dan cuti ini adalah kelompok ibu-ibu. Rasa cemas dan khawatir saat pengurusan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Rasa cemas tersebut merupakan akumulatif ketidakpahaman mereka terhadap prosedur PPDB online.  perasaan cemas ini semakin menguat disaat nilai UN juga pas-pasan sehingga mereka benar-benar harap-harap cemas dapat diterima disekolah yang mereka minati ataupun pasrah disekolah mana saja yang penting dapat melanjutkan ke jenjang SMA.
Belum lagi rasa khawatir ini habis, problem lebih besar lagi datang menerpa para orang tua dan siswa. Server yang digunakan ternyata tidak sanggup melayani pendaftaran yang sangat mereka harapkan dan tunggu-tunggu. Rasa cemas yang ada semakin memuncak. Nilai UN yang pas-pasan, persaingan yang ketat dan  pendaftaran tidak dapat dilaksanakan. Rasanya cuti dan ijin kerja yang diambil orang tua menjadi sia-sia karena tida jua kunjung bisa mendaftar. Bagian informasi di SMA yang bersangkutan  menjadi sasaran curhatan para orang tua. Bahkan ada yang bagian informasi yang mengubar janji bahwa nanti malam jaringan dijamin bagus untuk menenangkan mereka.
Ini sekelumit potret suka duka yang dihadapi calon siswa sma dan orang tua pada tahun ini. Seyogyanya kejadian seperti ini tidak boleh terjadi karena kegiatan PPDB online ini adalah kegiatan yang repetitive, yang berulang dari tahun ketahun.
Semestinya pemerintah DKI benar-benar hadir mengantisipasi hal tersebut jangan sampai terjadi, tetapi kenyataannya tetap terjadi dan membuat cemas banyak orang. PPDB merupakan kegiatan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, oleh karena itu pemerintah DKI jangan sampai “gagal hadir” ditengah-tengah masyarakat demi suksesnya pelaksanaan PPDB online untuk generasi yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini pada masa yang akan datang.
Perubahan provider pengelola server pengelola PPDB menjadi tanda tanya, selama ini yang dilaksanakan Telkom yang cukup sukses diganti ke pihak lain. Selain itu banyak isu yang berkembang bahwa kegagalan server tersebut disebabkan oleh Hacker.
Perpanjangan waktu pendaftaran dan pengembalian provider kepada Telkom membuat para orang tua dan siswa dapat bernafas lega dan kembali melaksanakan pendaftaran untuk memperjuangkan nasip putra-putrinya untuk menggapai masa depan yang lebih baik.

Bagikan artikel ini

Artikel Menarik Lainnya

Silakan tulis komentar Anda

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)