Menarik
menyimak Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online SMA DKI Jakarta tahun ini.
Setelah pengumuman kelulusan SMP beberapa waktu yang lalu, para alumni SMP
tersebut bersama orang tua sibuk mengurus pendaftaran PPDB secara online. Rasa
cemas dan khawatir menghantui mereka yang nilainya sedang-sedang saja. Rasa
cemas tersebut tidak hanya dialami oleh sang anak tetapi juga dialami oleh
orang tuanya terutama para Ibu.
Pemerintah DKI
Jakarta melalui Dinas Pendidikan menetapkan prosedur pendaftaran PPDB secara
online dan hal tersebut sudah
dilaksanakan beberapa tahun terakhir ini. Prosedur awal dari PPDB online adalah
Pendaftaran Akun Dan Verifikasi, Kemudian Pemilihan Sekolah, Pengumuman dan
Lapor Diri. Pendaftaran dibagi atas 3 tahap. Tahap Pertama adalah Umum, Tahap
Kedua Lokal dan Tahap Ketiga PPDB.
Para orang tua
menyadari betapa pentingnya proses pendaftaran PPDB online ini sehingga tidak
sedikit diantara mereka yang izin atau cuti dari pekerjaannya. Mayoritas yang
izin dan cuti ini adalah kelompok ibu-ibu. Rasa cemas dan khawatir saat
pengurusan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Rasa cemas tersebut merupakan
akumulatif ketidakpahaman mereka terhadap prosedur PPDB online. perasaan cemas ini semakin menguat disaat
nilai UN juga pas-pasan sehingga mereka benar-benar harap-harap cemas dapat
diterima disekolah yang mereka minati ataupun pasrah disekolah mana saja yang
penting dapat melanjutkan ke jenjang SMA.
Belum lagi rasa
khawatir ini habis, problem lebih besar lagi datang menerpa para orang tua dan
siswa. Server yang digunakan ternyata tidak sanggup melayani pendaftaran yang
sangat mereka harapkan dan tunggu-tunggu. Rasa cemas yang ada semakin memuncak.
Nilai UN yang pas-pasan, persaingan yang ketat dan pendaftaran tidak dapat dilaksanakan. Rasanya
cuti dan ijin kerja yang diambil orang tua menjadi sia-sia karena tida jua
kunjung bisa mendaftar. Bagian informasi di SMA yang bersangkutan menjadi sasaran curhatan para orang tua.
Bahkan ada yang bagian informasi yang mengubar janji bahwa nanti malam jaringan
dijamin bagus untuk menenangkan mereka.
Ini sekelumit
potret suka duka yang dihadapi calon siswa sma dan orang tua pada tahun ini.
Seyogyanya kejadian seperti ini tidak boleh terjadi karena kegiatan PPDB online
ini adalah kegiatan yang repetitive, yang berulang dari tahun ketahun.
Semestinya
pemerintah DKI benar-benar hadir mengantisipasi hal tersebut jangan sampai
terjadi, tetapi kenyataannya tetap terjadi dan membuat cemas banyak orang. PPDB
merupakan kegiatan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, oleh karena itu
pemerintah DKI jangan sampai “gagal hadir” ditengah-tengah masyarakat demi
suksesnya pelaksanaan PPDB online untuk generasi yang akan meneruskan
perjuangan bangsa ini pada masa yang akan datang.
Perubahan
provider pengelola server pengelola PPDB menjadi tanda tanya, selama ini yang
dilaksanakan Telkom yang cukup sukses diganti ke pihak lain. Selain itu banyak
isu yang berkembang bahwa kegagalan server tersebut disebabkan oleh Hacker.
Perpanjangan
waktu pendaftaran dan pengembalian provider kepada Telkom membuat para orang
tua dan siswa dapat bernafas lega dan kembali melaksanakan pendaftaran untuk
memperjuangkan nasip putra-putrinya untuk menggapai masa depan yang lebih baik.