Djarot Gubernur DKI 2019, Jokowi Ahok Presiden Wapres 2019, Skenario “anak tangga” PDIP - Kajian Pemerintahan

Wednesday, September 21, 2016

Djarot Gubernur DKI 2019, Jokowi Ahok Presiden Wapres 2019, Skenario “anak tangga” PDIP


Akhirnya terjawab sudah penantian panjang banyak pihak, Ahok dan Jarot diumumkan sebagai pasangan Gubernur dan Waki Gubernur DKI 2017-2022 dan kami prediksi mereka hanya akan berpasangan pada tahun 2017-2019 saja. Keputusan pencalonan Ahok dan Jarot tersebut diumumkan di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2016).

Pencalonan Ahok dan Jarot ini merupakan skenario “anak tangga” yang begitu manis dari PDIP. Sebagai partai yang memiliki kursi terbesar di DPRD DKI, PDIP kali ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan partai politik lainnya. Salah satu kelebihan tersebut adalah PDIP dapat mengusulkan sendiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dengan atau tanpa berkoailisi dengan partai politik lainnya. Dengan demikian sebagai satu-satunya partai politik yang dapat mengusung calon kepala daerah, PDIP dapat menyusun banyak skenario untuk  paslon Gubernur dan Gubernur di DKI Jakarta.

Selain itu, kelebihan lain  adalah PDIP mempunyai banyak pilihan alternative paslon dengan kader-kader mumpuni yang diyakini “mampu”memenangkan pilkada DKI. Sebut saja misalnya seandainya PDIP mengusung Risma dan Sandiaga Uno. Jika pasangan ini diadu dengan Ahok, Elektabilitas Risma dan Sandiaga Uno mampu mengungguli Ahok dan pasangannya. “Dari hasil simulasi head to head pasangan, elektabilitas pasangan Tri Rismaharini dengan Sandiaga Uno sebesar 38.21 persen unggul dibandingkan pasangan Ahok dengan Djarot yang hanya mendapatkan 36.92 persen. (sumber http://news.okezone.com/read/2016/09/15). Seandainya Ahok berduet dengan Heru ditenggarai hasilnya tidak akan berbeda jauh.

Artinya PDIP memenangkan Pilgub DKI

Skenario lainnya adalah PDIP mengusung Ahok dan Jarot, dengan demikian Risma tidak akan maju dalam pilkada DKI. Maka saingan terkuat ahok adalah Anis Bawedan, Yusril atau Rizal ramli yang dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Berdasarkan hasil survey jika pemilihan dilaksanakan pada saat melaksanakan survey maka pasangan Ahok dan Jarot akan mengguli pasangan lainnya. “

Artinya kembali PDIP memenangkan Pilgub DKI

Sekarang pilihannya ada di PDIP, mengusung Ahok atau Risma. Analisinya adalah jika PDIP mengusung Risma PDIP akan memenangkan Pilgub DKI tetapi sulit memenangkan pilgub Jawa Timur dan melepaskan walikota Surabaya. Tetapi jika PDIP mengusung Ahok maka analisisnya adalah PDIP akan memenangkan Pilgub DKI, berpeluang memenangkan Pilgub Jawa Timur dan tidak kehilangan Surabaya pada saat ini.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pada saat pilpres 2019 PDIP berharap mampu memenangkan pilpres dengan memasangkan Jokowi dan Ahok tanpa harus kehilangan DKI. Dengan demikian pada tahun 2019 Kader PDIP Jarot akan menjadi Gubernur DKI.
Inilah skenario “Anak Tangga” yang diramu dan dimainkan dengan cantik oleh PDIP.


#Rahmat Hollyson
#Pilkada DKI
#Ahok

Bagikan artikel ini

Artikel Menarik Lainnya

2 comments

  1. tapi apakah akan semulus itu om? ada kemungkinan lain ga PDIP meleset perhitungannya

    ReplyDelete